Menggunakan game engine dan mempelajari bahasa pemrograman game sama-sama penting bagi kamu yang ingin belajar membuat aplikasi atau game kamu sendiri. Game engine akan mempercepat proses pembuatan game, dan mengetahui bahasa yang digunakannya akan membuat kamu lebih fleksibel sekaligus mengoptimalkan penggunaan game engine.
Namun dengan banyaknya bahasa pemrograman yang ada, tentu bukan pilihan mudah untuk mempelajari salah satunya. Apalagi butuh dedikasi tinggi dan waktu yang tidak sebentar untuk menguasai satu bahasa tersebut.
Untuk menemukan bahasa pemrograman game yang tepat, kamu harus mempertimbangkan beberapa faktor, seperti proyek yang ingin kamu lakukan, perangkat dan game engine yang nantinya akan kamu gunakan, atau sekadar game seperti apa yang ingin kamu buat.
Bila kamu masih bingung juga, berikut adalah beberapa bahasa pemrograman yang paling populer dan banyak digunakan oleh game developer.
Rekomendasi Bahasa Pemrograman untuk Game
1. C++
C++ adalah bahasa pemrograman yang digunakan oleh banyak game populer seperti Halo, Counterstrike, PUBG, Warcraft, Doom 3, Forza Motosport, hingga Minecraft Bedrock Edition. Selain itu bahasa pemrograman ini juga dipakai oleh game engine seperti Unreal Engine, CryEngine dan Godot.
Popularitas bahasa pemrograman ini dalam pembuatan game dapat ditelusuri melalui kemampuannya dalam mengatur hardware dalam berinteraksi dengan kode yang kamu buat. Hal ini membuatnya sering digunakan untuk membuat game-game berat dengan detail grafis yang tinggi.
Selain itu, C++ juga mendukung pemrograman berorientasi objek, yang memungkinkan pengembang untuk menyimpan kode sebagai komponen modular yang lebih mudah diatur. Kode C++ pun dapat dipindahkan dengan relatif mudah ke berbagai platform yang membuatnya ideal untuk pengembangan game lintas platform.
Jujur saja, tidak ada yang salah jika kamu memilih C++ sebagai bahasa pemrograman pertamamu. Apalagi bahasa ini juga sangat flexibel dan banyak dipakai di bidang lain selain gaming. Tingkat kesulitannya yang tinggi pun bisa sangat terbantu dengan banyaknya tutorial serta support dari komunitasnya yang solid.
2. C#
C# adalah bahasa pemrograman yang digunakan oleh game seperti Pokemon Go, Cuphead, Stardew Valley, dan lebih dari setengah game populer yang ada di Android. Hal ini tidak mengherankan karena C# dipakai oleh salah satu game engine populer, Unity. Selain itu Microsoft dengan XNA dan MonoGame-nya juga menggunakan bahasa programming untuk game tersebut.
Support dari kedua perusahaan raksasa tersebut saja sudah bisa jadi alasan bagi kamu untuk memilih C#. Apalagi jika kamu juga ingin belajar membuat mobile game atau game VR menggunakan Unity. Beberapa game engine lain seperti Stride, Godot dan WaveEngine pun support C#, meski permintaan untuk pekerjaan dengan C# tidak sebanyak bahasa pemograman lainnya.
Di luar itu, C# adalah bahasa pemrograman yang tidak kalah dari C++ namun lebih mudah dipelajari oleh pemula. C# pun memungkinkan pengembang untuk menulis kode yang dapat dijalankan pada berbagai platform tanpa perubahan yang signifikan. Ini membuatnya sangat berguna untuk pengembangan game lintas platform, mulai dari Android, iOS, Windows, hingga konsol game seperti Xbox dan Playstation.
3. Java
Java adalah bahasa pemograman yang dipakai oleh game seperti Runescape dan Minecraft. Java sendiri akan sangat cocok untuk kamu yang ingin belajar membuat game di perangkat genggam. Namun portabilitas built-in Java juga membuatnya bisa berjalan di perangkat lain seperti Windows atau Linux yang sudah terpasang Java Virtual Machine.
Dibandingkan dua bahasa pemrograman game sebelumnya, Java jadi pilihan yang pas untuk membuat game sederhana, seperti game Java yang dulu banyak terdapat di ponsel jadul. Apalagi Java termasuk cepat dipelajari dan mudah digunakan. Makanya bahasa pemrograman ini sering dipakai oleh developer game indie.
Selain itu, Java juga memiliki beberapa framework khusus pengembangan game, seperti Slick2D yang cocok untuk pengembangan game 2D sederhana dan menengah, LibGDX yang support game 2D dan 3D serta punya kinerja tinggi dan kompatibel dengan OpenGL, dan jMonkeyEngine yang bisa dipakai untuk membuat game 3D dengan kualitas yang lebih tinggi.
4. JavaScript
JavaScript adalah bahasa pemrograman yang identik dengan web development. Semua elemen website yang bisa berinteraksi dengan pengunjung umumnya dibuat menggunakan JavaScript. Namun di balik itu, JavaScript bisa dipakai di beragam skenario, termasuk dalam membuat game.
Dengan bantuan markup language seperti HTML5 dan CSS, JavaScript mampu menghadirkan keseruan bagi pecinta game, terutama bagi mereka yang main lewat browser. Tidak cuma itu, kehadiran framework seperti Phaser.js atau Three.js pun semakin mempermudah JavaScript untuk dipakai sebagai bahasa pemrograman untuk game, dan tidak terbatas pada browser saja.
Buat kamu yang ingin belajar membuat game sendiri, Javascript sudah memiliki beragam tools yang dapat membantu meng-handle fisika, animasi, suara, dan beragam aspek game lainnya. Selain itu support dari Node.js pun memungkinkan pengembang untuk menjalankan JavaScript dari sisi server yang berguna untuk membuat game online atau multiplayer.
5. Swift
Swift adalah bahasa pemrograman yang secara native terintegrasi dengan platform Apple. Hal ini membuat Swift cocok untuk kamu yang ingin membuat aplikasi dan game khusus untuk perangkat Apple, seperti iOS, macOS, watchOS, dan tvOS.
Swift didesain dengan fokus pada kecepatan dan kinerja tinggi. Hal ini membuatnya cocok untuk pengembangan game yang memerlukan respons cepat dan performa yang baik, terutama pada platform Apple.
Fitur Playgrounds dalam Xcode pun memungkinkan kamu untuk melakukan eksperimen dan menguji ide-ide baru dengan cepat. Hal ini dapat menjadi keuntungan besar dalam fase pengembangan game. Dan dengan library seperti SpriteKit dan SceneKit, kamu dapat menambahkan sprite 2D atau grafik 3D dengan mudah ke dalam game buatanmu.
6. Python
Python adalah bahasa pemrograman yang dikenal sangat beginner-friendly dan dapat dipelajari dengan mudah oleh siapa saja. Python pun support beragam library yang bisa digunakan untuk berbagai kebutuhan, termasuk dalam pengembangan game.
Meski tidak sepopuler bahasa lain dalam pembuatan game, ada beberapa judul game yang dibuat menggunakan Python seperti Eve Online, Battlefield 2, Frets on Fire, hingga The Sims 4. Dan jika kamu menggunakan game engine Godot, Python pun mirip dengan GDScript yang digunakan dalam program tersebut.
Komunitas jadi alasan lain kenapa kamu bisa memilih Python untuk belajar coding. Komunitas Python yang besar dan aktif menyediakan akses ke berbagai library dan framework yang mendukung pengembangan game, seperti Pygame untuk game 2D, Panda3D untuk game 3D, dan Ren'Py untuk visual novel.
7. Lua
Lua adalah bahasa pemrograman yang ringan dan sering digunakan dalam pengembangan game, terutama sebagai bahasa scripting di dalam game engine. Meski tidak sepopuler bahasa pemrograman game lain, Lua mungkin akan sangat familiar bagi pengguna Roblox yang ingin membuat game mereka sendiri.
Lua dirancang untuk menjadi bahasa ringan dan cepat. Ukuran runtime-nya kecil, sehingga cocok untuk digunakan pada perangkat dengan sumber daya terbatas, seperti konsol game atau perangkat seluler. selain itu sintaksis-nya yang sederhana dan mudah membuatnya mudah dipelajari siapa saja.
Satu kelebihan utama Lua adalah kemampuannya untuk menyesuaikan dan mengubah perilaku game tanpa perlu mengompilasi ulang. Hal ini memudahkan kamu untuk melakukan iterasi cepat dan bereksperimen selama fase pengembangan. Apalagi Lua juga bisa diintegrasikan dengan banyak bahasa pemrograman game lainnya seperti C++ atau C#.
Tips Memilih Bahasa Pemrograman Game untuk Dipelajari
Memilih bahasa pemrograman untuk membuat game merupakan keputusan penting. Namun jika kamu bingung harus belajar dari mana, berikut adalah beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan saat memilih bahasa pemrograman untuk belajar membuat game:
Tujuan Proyek
Pertimbangkan jenis game yang ingin kamu kembangkan. Apakah kamu berencana membuat game indie kecil, game mobile, atau membuka kesempatan bergabung dengan developer game ternama?
Platform Target
Tentukan platform tempat kamu berencana meluncurkan game, entah itu untuk PC, konsol, perangkat seluler, atau web? Beberapa bahasa pemrograman bekerja lebih baik di satu platform tertentu daripada yang lain.
Komunitas dan Resources
Pilih bahasa yang memiliki komunitas yang kuat dan materi pembelajaran yang melimpah. Materi yang lengkap akan membantu kamu yang ingin belajar dari nol, sementara komunitas yang aktif dapat membantu kamu mengatasi masalah dan menemukan solusi dengan lebih mudah.
Kemudahan Belajar
Pertimbangkan tingkat kesulitan belajar bahasa pemrograman tersebut. Bahasa dengan kurva belajar yang lebih landai seperti Javascript, Python atau Lua mungkin lebih cocok untuk pemula yang ingin mengenal konsep programming.
Ekosistem dan Framework
Jika kamu sudah menentukan game engine yang akan kamu gunakan, tentu akan lebih baik mempelajari bahasa pemrograman yang digunakan tools tersebut bukan? Jadi jika kamu berencana menggunakan Unity, mempelajari C# akan memberi manfaat lebih banyak dibanding bahasa lainnya.
Dukungan Cross-Platform
Jika kamu berencana merilis game di berbagai platform, pertimbangkan bahasa yang mendukung pengembangan lintas platform. Beberapa bahasa seperti C# dengan Unity-nya dapat mendukung multiplatform dengan baik.
Industri dan Peluang Karir
Pilih bahasa yang relevan dengan industri game dan peluang karir yang kamu inginkan. Beberapa bahasa mungkin lebih diminati oleh industri tertentu, dan keahlian dalam bahasa tersebut dapat meningkatkan daya saing kamu di dunia profesional.
Tren Industri
Amati tren industri terbaru dan lihat bahasa apa yang banyak digunakan dalam proyek-proyek game sukses. Ini bisa memberikan gambaran tentang arah mana industri game akan berkembang, dan menghindarkan kamu untuk mempelajari bahasa yang mungkin tidak akan banyak digunakan beberapa tahun ke depan.
Memilih bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat game adalah hal yang mudah selama kamu tahu apa yang ingin kamu buat. Apalagi kini ada banyak game engine yang dapat mempermudah kamu dalam mengembangkan game. Memilih bahasa yang di-suport oleh tools tersebut tentu menjadi pilihan paling logis bukan? (GimTekno.com)
0 Komentar